Sejarah genosida Belanda Terhadap ribuan Rakyat Aceh yang di Bantai.
Belanda memulai ekspedisi militer ke Gayo dan Alas. Lalu terjadilah genosida: ribuan rakyat di dua daerah itu dibantai. Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh siang itu mendadak riuh. Tiga kapal Belanda berukuran besar merapat, membawa ratusan orang yang diangkut dari tanah seberang. Tak kurang dari 10 orang perwira, 13 bintara, serta ahli geologi dan tenaga medis berkebangsaan Eropa turut dalam rombongan tersebut. Itu termasuk 473 orang mandor, puluhan kuli paksa, penunjuk jalan, serta 208 anggota Marsose alias Korps Marechaussee te Voet, satuan militer yang bernaung di bawah Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) alias Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Sebagian besar anggota Marsose berasal dari orang lokal. Mereka adalah para pemuda dari Jawa hingga Maluku untuk dijadikan sebagai prajurit kolonial, termasuk menjalankan misi penting di Tanah Rencong. Kala itu, 8 Februari 1904, tepat hari ini 116 tahun lalu, Belanda memulai operasi militer untuk mengakhiri Perang Aceh yang telah